
Sumenep, 17 Juli 2025 – Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di era Kurikulum Merdeka, RA dan MI Nururrasyad Desa Duko, Kecamatan Rubaru, gelar kegiatan Workshop Peningkatan Kompetensi Guru dengan tema “Penerapan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) dan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) pada Kurikulum Merdeka”.
Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Rabu, 17 Juli 2025 ini diikuti oleh 16 peserta, terdiri atas 4 orang guru RA dan 12 orang guru MI. Acara berlangsung dengan khidmat dan penuh antusiasme di lingkungan lembaga pendidikan Nururrasyad.
Workshop ini menghadirkan dua narasumber sekaligus pendamping dari unsur pengawas madrasah, Mohammad Yono dan Fajri Hosnil Hotimah. Keduanya memberikan materi dan pendampingan tentang bagaimana pendekatan deep learning dan Kurikulum Berbasis Cinta dapat diintegrasikan secara efektif ke dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka.
Dalam pemaparannya, Mohammad Yono menyampaikan bahwa Kurikulum Berbasis Cinta menekankan pada pembelajaran yang menumbuhkan kasih sayang, penghargaan terhadap proses belajar, serta kepekaan sosial dan emosional peserta didik. “Guru bukan hanya menyampaikan materi, tetapi juga menjadi pembimbing jiwa dan karakter anak-anak,” tuturnya.
Sementara itu, Fajri Hosnil Hotimah menyoroti pentingnya pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning), yang mengarahkan peserta didik untuk berpikir kritis, kreatif, dan reflektif. Ia juga mengajak para guru untuk tidak hanya fokus pada aspek kognitif, tetapi juga pada pengembangan potensi siswa secara holistik.
Kegiatan workshop ini bertujuan agar kepala madrasah dan para guru memahami strategi konkret dalam mengimplementasikan nilai-nilai cinta dan pemikiran mendalam ke dalam proses belajar mengajar sesuai dengan semangat Kurikulum Merdeka.
Para peserta mengapresiasi kegiatan ini dan berharap dapat terus mengikuti pelatihan lanjutan yang relevan demi meningkatkan mutu pendidikan di lingkungan madrasah.
Dengan terselenggaranya workshop ini, Lembaga RA dan MI Nururrasyad menunjukkan komitmennya dalam menciptakan pendidikan yang lebih humanis, bermakna, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.